Shalat dan Wudhu itu satu kesatuan, bagaikan dua sisi mata uang. Tidak akan berkualitas shalat seseorang jika wudhunya tidak berkualitas, dan tidak akan diterima shalat jika tidak diawali wudhu. Melalaikan wudhu sama artinya dengan melalaikan shalat.
Wudhu merupakan proses penyucian diri agar mampu melakukan komunikasi Dzat Yang Mahasuci. Karena itu, menyempurnakan wudhu adalah sebuah keutamaan sekaligus keharusan.
Rasulullah SAW mengatakan, saat seseorang berwudhu kemudian membaguskan wudhunya dan mengerjakan shalat dua rakaat, di mana ia tidak berbicara dengan dirinya dalam berwudhu dan shalatnya tentang hal duniawi, niscaya keluarlah ia dari segala dosanya, seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya. (HR. Bukhari dan Muslim, dari 'Ustman bin Affan ra.)
( Baca Juga : Tuhanmu telah menyebutku dan sayang padaku )
( Baca Juga : Penikmat Kopi )
( Baca Juga : Tuhanmu telah menyebutku dan sayang padaku )
( Baca Juga : Penikmat Kopi )
Banyak keutamaan jika kita bisa menjaga wudhu terus-menerus, diantaranya:
- Meninggalkan jejak di surga.
Di suatu pagi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam memanggil Bilal bin Rab'ah ra., lalu bertanya,
"Wahai Bilal, kenapa engkau mendahuluiku masuk surga? Aku tidaklah masuk surga sama sekali melainkan aku mendengar suara sendalmu di hadapanku. Aku memasuki surga di malam hari dan aku dengar suara sendalmu di hadapanku."
"Wahai Bilal, kenapa engkau mendahuluiku masuk surga? Aku tidaklah masuk surga sama sekali melainkan aku mendengar suara sendalmu di hadapanku. Aku memasuki surga di malam hari dan aku dengar suara sendalmu di hadapanku."
Bilal menjawab,
"Wahai Rasulullah, aku biasa tidak meninggalkan shalat dua raka’at sedikit pun. Setiap kali aku berhadats, aku lantas berwudhu dan aku membebani diriku dengan shalat dua raka’at setelah itu." (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
"Wahai Rasulullah, aku biasa tidak meninggalkan shalat dua raka’at sedikit pun. Setiap kali aku berhadats, aku lantas berwudhu dan aku membebani diriku dengan shalat dua raka’at setelah itu." (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
- Bisa membersihkan dosa.
Rasulullah SAW bersabda:
"Apabila seorang muslim atau mukmin berwudhu kemudian mencuci wajahnya, maka akan keluar dari wajahnya tersebut setiap dosa pandangan yg dilakukan kedua matanya bersama air wudhu atau bersama akhir tetesan air wudhu. Apabila ia mencuci kedua tangannya, maka akan keluar setiap dosa yg dilakukan kedua tangannya tersebut bersama air wudhu atau bersama akhir tetesan air wudhu. Apabila ia mencuci kedua kaki, maka akan keluar setiap dosa yg disebabkan langkah kedua kakinya bersama air wudhu atau bersama tetesan akhir air wudhu, hingga ia selesai dari wudhunya dalam keadaan suci dan bersih dari dosa-dosa." (HR. Muslim, dari Abu Hurairah ra.)
"Apabila seorang muslim atau mukmin berwudhu kemudian mencuci wajahnya, maka akan keluar dari wajahnya tersebut setiap dosa pandangan yg dilakukan kedua matanya bersama air wudhu atau bersama akhir tetesan air wudhu. Apabila ia mencuci kedua tangannya, maka akan keluar setiap dosa yg dilakukan kedua tangannya tersebut bersama air wudhu atau bersama akhir tetesan air wudhu. Apabila ia mencuci kedua kaki, maka akan keluar setiap dosa yg disebabkan langkah kedua kakinya bersama air wudhu atau bersama tetesan akhir air wudhu, hingga ia selesai dari wudhunya dalam keadaan suci dan bersih dari dosa-dosa." (HR. Muslim, dari Abu Hurairah ra.)
- Kebeningan dan cahaya ruh.
Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya umatku akan dipanggil pada hari kiamat nanti dalam keadaan dahi, kedua tangan dan kaki mereka bercahaya, karena bekas wudhu." (HR. Bukhari dan Muslim)
"Sesungguhnya umatku akan dipanggil pada hari kiamat nanti dalam keadaan dahi, kedua tangan dan kaki mereka bercahaya, karena bekas wudhu." (HR. Bukhari dan Muslim)
- Tanda pengenal di alam ruh.
Para Sahabat bertanya: "Bagaimana engkau mengenali umatmu setelah sepeninggalmu, wahai Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam..?"
Rasulullah SAW menjawab: "Tahukah kalian bila seseorang memiliki kuda yg berwarna putih pada dahi dan kakinya diantara kuda-kuda yg berwarna hitam yg tidak ada warna selainnya, bukankah dia akan mengenali kudanya.?"
Para Sahabat menjawab: “Tentu wahai Rasulullah.”
Rasulullah berkata: "Mereka (umatku) nanti akan datang dalam keadaan bercahaya pada dahi dan kedua tangan dan kaki, karena bekas wudhu mereka." (HR. Muslim)
Rasulullah SAW menjawab: "Tahukah kalian bila seseorang memiliki kuda yg berwarna putih pada dahi dan kakinya diantara kuda-kuda yg berwarna hitam yg tidak ada warna selainnya, bukankah dia akan mengenali kudanya.?"
Para Sahabat menjawab: “Tentu wahai Rasulullah.”
Rasulullah berkata: "Mereka (umatku) nanti akan datang dalam keadaan bercahaya pada dahi dan kedua tangan dan kaki, karena bekas wudhu mereka." (HR. Muslim)
Saking pentingnya menjaga Wudhu, sampai mau tidur pun disunnahkan berwudhu dulu, seperti yg disarankan Rasulullah SAW:
"Apabila kamu mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhulah sebagaimana wudhumu untuk shalat." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dan termasuk ketika mau berhubungan sex pun disunnahkan berwudhu dulu, seperti yg dikatakan Rasulullah SAW:
"Apabila seseorang telah berhubungan dengan istrinya, kemudian ingin mengulanginya lagi maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu." (HR. Muslim, At-Tirmidzi & Ahmad, dari Abu Sa’id Al-Khudri ra.)
Perlu diingat, selalu ada korelasi perbuatan/amal lahiriah dengan batiniah. Dan diharapkan dengan terbiasa menjaga wudhu secara lahir ini, maka akan mulai mengamalkan wudhu secara batiniah, yg menurut Abdurrahman Hatim Al-Asham ra. bahwa Wudhu Batin itu adalah membasuh anggota badan dengan tujuh perkara, yaitu dengan :
- Taubat,
- Menyesali dosa,
- Membersihkan diri dari cinta dunia,
- Tidak mencari dan mengharapkan pujian dari manusia,
- Meninggalkan sifat bermegah-megahan,
- Menjauhi khianat dan menipu, serta
- Meninggalkan dengki.
- Menyesali dosa,
- Membersihkan diri dari cinta dunia,
- Tidak mencari dan mengharapkan pujian dari manusia,
- Meninggalkan sifat bermegah-megahan,
- Menjauhi khianat dan menipu, serta
- Meninggalkan dengki.
Mudah-mudahan lewat Wudhu Batin ini para Salik bisa mempersiapkan diri dalam memasuki perjalanan selanjutnya dalam "kebeningan" dan "cahaya di atas cahaya".
Semoga....