Dalam QS. Al-Baqarah 208, kata AS-SILMI ini diterjemahkan menjadi "Islam".
Ada 3 ayat yg mengandung kata As-Silmi, yaitu : QS. al-Baqarah 208, Muhammad 35 dan al-Anfal 61. Dan hanya di al-Baqarah saja yg diterjemahkan jadi "agama Islam", sedangkan di dua ayat lainnya diterjemahkan "Perdamaian". Aneh kan..?
Kalau merujuk arti kata as-Silmi, menurut mufassir Ibnu 'Asyur, baik kata AS-SILMI, AS-SALMI & AS-SALAM itu sama aja, hanya beda dialek. Artinya secara makna pada ayat al-Baqarah 208, "udkhuluu fis silmi kaaffah" (masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan), seharusnya dimaknai "BERDAMAILAH SECARA TOTAL".
Secara logika bahasa pun ayat di atas adalah kata perintah (fi'il amar), masa udah beragama Islam harus masuk Islam lagi. Padahal kata perintah ini dipakai untuk sesuatu yg belum dilakukan oleh umat Islam, dan dalam hal ini adalah "berdamai" atau "damai" ataupun "perdamaian".
Nah, sekarang mari kita lihat Asbabun Nuzul ayat Baqarah 208 tersebut. Ayat 190-208 surah al-Baqarah ini diturunkan di antara peristiwa "Perdamaian Hudaibiyah".
Pada thn 6 Hijriah bulan Dzul Qa’dah, Umat Muslim ingin melaksanakan ibadah umrah. Saat tiba di wilayah Hudaibiyah, Rasulullah SAW pun mengutus sahabat 'Ustman ke Mekkah, untuk menjelaskan kepada kaum kafir Quraisy bahwa umat Muslim ke Mekkah itu untuk beribadah bukan untuk perang. Jarak antara Mekah dan Hudaibiyah kurang lebih mencapai 22 km.
Saat 'Utsman bergegas menuju Mekkah, ada desas-desus bahwa 'Ustman dibunuh kafir Quraisy. Umat Muslim sudah siap mengangkat pedang dan berperang melawan musuh Namun demikian, isu terbunuhnya Ustman itu tidak benar.
Lalu turunlah ayat ini. Rasulullah SAW pun menahan emosi para Sahabat untuk tetap tenang dan menjaga perdamaian. Sampai akhirnya terkenal lah peristiwa "Perdamaian Hudaibiyah".
Jadi kalau merujuk uraian di atas, harusnya al-Baqarah 208 itu bisa dimaknai :
“Umat (Muhammad) yg beriman, berdamailah terus secara total, dan jangan sampai kalian terjebak bujuk rayuan setan, karena sebenarnya dialah musuh yg nyata bagi kalian.”
“Umat (Muhammad) yg beriman, berdamailah terus secara total, dan jangan sampai kalian terjebak bujuk rayuan setan, karena sebenarnya dialah musuh yg nyata bagi kalian.”
Dan makna di atas itu selaras dengan dua ayat lainnya (QS. Muhammad 35 & al-Anfal 61).
Jadi esensi "udkhuluu fis Silmi kaaffaah" itu apa..?
Semoga....
#ombad
#ombad
Posting Komentar